Menurut peraturan bangunan nasional, ketinggian pipa air panas dan dingin dari lantai akhir harus minimal 100 cm. Jumlah tersebut untuk mencegah agar pipa air dingin dan panas tidak terbuka kembali, sekaligus untuk mencegah kontaminasi dan penetrasi air ke permukaan lantai. Juga, jumlah ini ditentukan untuk menciptakan jarak yang cukup antara lantai bangunan dan pipa air untuk melakukan operasi pemeliharaan, terutama jika terjadi kegagalan atau kebutuhan untuk mengganti dan memasang pipa baru.
Jika ada kebutuhan untuk menggunakan pompa air atau tekanan air tinggi di dalam gedung, ketinggian pipa ilmiah dapat ditentukan lebih dari 100 cm. Dalam hal ini, untuk meningkatkan tekanan air di sepanjang jalur pipa, ketinggian pipa ilmiah harus dinaikkan dengan cara menaikkan kemiringan dan mengangkatnya.
Perlu dicatat bahwa dalam beberapa kasus khusus, seperti bangunan dengan sistem pemanas di bawah lantai, ketinggian pipa air panas ilmiah bisa lebih dari 100 cm. Hal ini disebabkan perlunya pemanasan yang optimal pada sistem pemanas lantai dan pengiriman ke konsumen. Bagaimanapun, untuk memilih ketinggian pipa ilmiah, seseorang harus memperhatikan peraturan bangunan nasional dan standar terkait dan menggunakan tenaga ahli yang berpengalaman di bidang perancangan dan penerapan sistem perpipaan air di gedung.