Apa itu fitting slip?

Slip fitting adalah jenis sambungan pipa yang memungkinkan dua pipa disatukan tanpa perlu threading atau solder. Ini terdiri dari dua komponen: slip coupling dan slip nut.

Kopling selip adalah pipa pendek yang memiliki interior halus dan diameternya sedikit lebih besar dari pipa yang disambungkan. Mur selip adalah cincin berulir yang dipasang di ujung pipa dan disekrup ke sambungan untuk menahannya di tempatnya.

Untuk membuat sambungan pemasangan slip, mur slip pertama-tama diulirkan ke ujung salah satu pipa yang disambung. Kopling slip kemudian dimasukkan ke ujung pipa lainnya dan didorong sampai ke mur slip. Mur selip dikencangkan ke kopling, mengompresi paking karet atau cincin O yang membentuk segel kedap air di antara kedua pipa.

Fitting slip biasanya digunakan dalam situasi di mana pipa yang disambung sulit diakses, seperti di ruang sempit atau di bawah tanah. Mereka juga digunakan dalam situasi di mana pembongkaran mungkin diperlukan, karena fitting slip dapat dengan mudah dilepas hanya dengan membuka mur slip.

Slip fitting sering dibuat dari bahan seperti PVC, CPVC, ABS, atau kuningan, dan tersedia dalam berbagai ukuran untuk mengakomodasi berbagai diameter pipa. Mereka biasanya digunakan dalam aplikasi tekanan rendah, seperti untuk sistem drainase atau pipa rumah tangga.

Salah satu keuntungan dari fitting slip adalah pemasangannya yang relatif mudah, karena tidak memerlukan alat atau keterampilan khusus. Mereka juga dapat dilepas dengan cepat dan mudah jika perlu, yang dapat berguna untuk perbaikan atau modifikasi pada sistem saluran air.

Namun, fitting slip mungkin tidak cocok untuk semua aplikasi perpipaan, karena mungkin tidak memberikan tingkat kekuatan dan daya tahan yang sama dengan jenis sambungan lainnya, seperti sambungan berulir atau sambungan solder. Mereka juga mungkin lebih rentan bocor dari waktu ke waktu, terutama jika mur selip tidak cukup dikencangkan atau jika gasket karet aus atau rusak.

Fitting slip adalah jenis sambungan pipa yang memungkinkan penyambungan dua pipa dengan mudah dan nyaman tanpa perlu threading atau penyolderan. Meskipun mereka memiliki beberapa manfaat, mereka mungkin bukan pilihan terbaik untuk semua aplikasi pemipaan dan harus dipertimbangkan dengan hati-hati berdasarkan persyaratan khusus dari sistem yang bersangkutan.

Ada beberapa jenis fitting slip yang biasa digunakan dalam aplikasi pipa ledeng. Salah satu jenis yang paling umum adalah kopling selip, yang merupakan pipa pendek dengan soket di satu ujung dan mur selip di ujung lainnya. Ujung soket dimasukkan di ujung salah satu pipa, sedangkan mur selip diulirkan ke ujung pipa lainnya dan dikencangkan ke kopling untuk menciptakan sambungan yang aman.

Jenis fitting slip lainnya adalah slip tee, yang digunakan untuk membuat sambungan cabang dalam sistem perpipaan. Ini terdiri dari pipa pendek dengan soket di satu ujung dan dua mur selip di ujung lainnya. Ujung soket dimasukkan di atas pipa utama, sedangkan mur slip diulirkan ke ujung pipa cabang untuk membuat sambungan berbentuk T.

Ada juga alat kelengkapan siku selip, yang digunakan untuk membuat sambungan miring dalam sistem perpipaan. Siku slip memiliki soket di setiap ujungnya dan tersedia dalam berbagai sudut, dari 45 derajat hingga 90 derajat, untuk mengakomodasi konfigurasi pipa yang berbeda.

Saat memasang alat kelengkapan selip, penting untuk memastikan bahwa pipa yang disambung bersih dan bebas dari kotoran atau gerinda. Mur selip harus dikencangkan dengan aman, tetapi tidak terlalu kencang sehingga merusak paking karet atau mengubah bentuk pipa. Ini juga merupakan ide yang baik untuk secara berkala memeriksa fiting selip untuk tanda-tanda aus atau bocor dan untuk mengencangkan mur slip jika perlu untuk mempertahankan segel yang rapat.

Fitting slip dapat menjadi solusi yang berguna dan nyaman untuk menyambung pipa dalam sistem perpipaan. Namun, seperti sambungan pipa mana pun, penting untuk memilih jenis pemasangan yang tepat untuk aplikasi tertentu dan mengikuti prosedur pemasangan yang benar untuk memastikan sistem pipa yang aman dan andal.

 Selain slip coupling, tee, dan siku, ada jenis fitting slip lain yang digunakan dalam aplikasi perpipaan. Misalnya, adaptor selip digunakan untuk menghubungkan pipa dari berbagai bahan atau ukuran secara bersamaan. Mereka terdiri dari mur selip dan adaptor berulir yang dapat disekrup ke ujung pipa.

Fitting slip juga dapat digunakan dengan pipa fleksibel, seperti pipa PEX atau polietilen. Dalam hal ini, fitting selip berduri digunakan, yang memiliki ujung bergerigi atau berduri yang dimasukkan ke dalam pipa untuk membuat sambungan yang aman.

Salah satu keuntungan dari fitting slip adalah dapat dilepas dengan mudah jika diperlukan, yang dapat berguna untuk perbaikan atau modifikasi pada sistem pemipaan. Namun, penting untuk diperhatikan bahwa sambungan selip mungkin tidak memberikan tingkat kekuatan dan daya tahan yang sama dengan jenis sambungan lainnya, seperti sambungan berulir atau sambungan solder.

Penting juga untuk memilih alat kelengkapan selip yang terbuat dari bahan yang kompatibel dengan cairan atau gas yang akan mengalir melalui sistem perpipaan. Misalnya, fitting slip PVC tidak boleh digunakan dengan air panas, karena dapat melunak dan berubah bentuk pada suhu tinggi.

Secara keseluruhan, fitting slip adalah pilihan serbaguna dan nyaman untuk menyambung pipa dalam sistem perpipaan. Namun, mereka harus dipilih dan dipasang dengan hati-hati untuk memastikan sistem pemipaan yang aman dan andal yang memenuhi kebutuhan khusus aplikasi.