Apa ciri-ciri arsitektur konseptual?

 

Arsitektur konseptual menyediakan kerangka kerja konseptual untuk mengatur sistem yang mencakup prinsip, konsep, dan hubungan antar komponen sistem. Fitur utama dari arsitektur konseptual adalah:

1 Koneksi dengan arsitektur teknis: arsitektur konseptual berfungsi sebagai dasar untuk arsitektur teknis sistem. Ini berarti bahwa arsitektur konseptual digunakan sebagai kerangka konseptual untuk mendefinisikan dan menghubungkan komponen-komponen sistem, sebagai dasar untuk menentukan persyaratan teknis sistem.

2 Arti umum: arsitektur konseptual menyajikan gagasan utama dan utama dari sistem pada perspektif tingkat tinggi dan memperhatikan sistem secara keseluruhan. Dengan kata lain, arsitektur konseptual digunakan untuk mendefinisikan sistem secara umum dan untuk menentukan tujuan utama dan utama dari sistem tersebut.

3 Deskripsi hubungan dan koneksi: arsitektur konseptual mencakup deskripsi hubungan dan koneksi antar komponen sistem. Ini termasuk bagaimana komponen berkomunikasi, bagaimana data dipertukarkan, dan bagaimana mereka berkomunikasi dengan lingkungan.

4 Changeability: Arsitektur konseptual harus memiliki changeability tinggi untuk dapat beradaptasi dengan perubahan kebutuhan sistem dan tujuan. Dengan kata lain, arsitektur konseptual harus terdiri dari fondasi yang memungkinkan adanya perubahan dan pengembangan.

5 Penggunaan representasi arsitektur konseptual sebaiknya menggunakan representasi seperti diagram konseptual, diagram UML atau diagram ER untuk menjelaskan komponen sistem. Diagram ini digunakan sebagai alat untuk menunjukkan koneksi dan ketergantungan antar komponen sistem.

6 Manajemen kompleksitas: Arsitektur konseptual digunakan sebagai kerangka kerja konseptual untuk mengelola kompleksitas sistem. Dengan mendefinisikan dan membagi komponen sistem dan menentukan hubungan di antara mereka, arsitektur konseptual membantu mengurangi kompleksitas sistem.

7 Penggunaan standar: Arsitektur konseptual harus menggunakan standar seperti ISO 42010 untuk memberikan kemampuan untuk membandingkan dan menginterpretasikan arsitektur sistem.

8 Perhatian terhadap keamanan: Arsitektur konseptual harus memperhatikan keamanan sistem dan menggunakan metode yang disetujui untuk mengelola keamanan sistem.

9 Penggunaan metode desain: Arsitektur konseptual harus menggunakan metode desain seperti Design Thinking dan Human Centered Design untuk mengembangkan dan memperbaiki sistem.

10. Memperhatikan fleksibilitas: arsitektur konseptual harus menggunakan pola arsitektur seperti Microservices dan Cloud Architecture untuk memberikan fleksibilitas sistem.

11. Memperhatikan efisiensi: arsitektur konseptual harus memperhatikan efisiensi sistem dan menggunakan metode optimalisasi dan manajemen sumber daya sistem untuk meningkatkan kinerja sistem.

12 Perhatian terhadap kualitas: Arsitektur konseptual harus memperhatikan kualitas sistem dan menggunakan metode yang disetujui untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas sistem.

13 Memperhatikan komunikasi: Arsitektur konseptual harus memperhatikan komunikasi dengan sistem lain dan sumber daya eksternal dan menggunakan metode seperti Desain API dan Arsitektur Integrasi.

14 Memperhatikan efektivitas biaya: arsitektur konseptual harus memperhatikan efektivitas biaya sistem dan menggunakan metode optimalisasi biaya seperti penggunaan layanan cloud dan sistem pemasaran.

Secara umum, arsitektur konseptual adalah kerangka kerja konseptual untuk organisasi sistem yang berfungsi sebagai landasan bagi arsitektur teknis sistem dan harus memperhatikan hal-hal seperti fleksibilitas, efisiensi, kualitas, dan keamanan. Penggunaan representasi seperti diagram konseptual dan memperhatikan standar juga karakteristik arsitektur konseptual.