Stilasi bangunan adalah metode desain dan konstruksi bangunan berdasarkan prinsip kesederhanaan, fungsi dan kekuatan bangunan. Gaya desain ini berupaya untuk mengurangi biaya konstruksi dan pemeliharaan gedung, meningkatkan efisiensi energi, serta menciptakan kenyamanan dan kemudahan bagi penghuninya. Tidak seperti banyak gaya arsitektur lainnya, penataan bangunan lebih berfokus pada fungsi dan efisiensi bangunan daripada penampilan bangunan.
Tahapan perancangan dan konstruksi bangunan dalam penataan bangunan adalah:
1 Tinjauan kebutuhan pengguna: Pada langkah ini, kebutuhan pengguna gedung diidentifikasi. Ini mencakup fungsi bangunan, persyaratan ruang dan komponen yang diperlukan untuk kenyamanan pengguna.
2. Desain: Pada tahap ini, desain bangunan mencakup pemilihan bahan, bentuk, struktur, dan gambar untuk berbagai bagian bangunan, seperti struktur, sistem kelistrikan, AC, dan pencahayaan.
3 Konstruksi: Setelah desain, konstruksi bangunan dimulai. Pada tahap ini bahan bangunan yang dipilih digunakan untuk membuat struktur bangunan dengan menggunakan metode konstruksi yang sederhana dan efisien.
4 Peralatan : Pada tahap ini dilakukan pemasangan peralatan gedung, seperti sistem kelistrikan, AC, penerangan dan peralatan lain yang dibutuhkan.
5.Pemeliharaan: Pada fase ini, bangunan dimonitor untuk memastikan bahwa bangunan berfungsi dengan baik dan pemeliharaan dilakukan dengan baik. Tahapan ini meliputi penerangan, tata udara, pembersihan dan pemeliharaan sistem bangunan.
Beberapa fitur stilisasi bangunan adalah:
1. Kesederhanaan: stilisasi bangunan berfokus pada kesederhanaan dan kurangnya kerumitan. Gaya ini mencoba menciptakan bangunan dengan efisiensi dan profitabilitas tinggi dengan menggunakan material sederhana dan desain sederhana.
2. Efisiensi : Penataan bangunan memperhatikan fungsi dan efisiensi bangunan serta memperhatikan fungsi dan kebutuhan pemakai bangunan. Gaya ini mencoba menciptakan bangunan dengan kegunaan tinggi dan produktivitas tinggi.
3 Kekuatan: stilisasi bangunan berfokus pada kekuatan dan daya tahan bangunan. Gaya ini menggunakan bahan bangunan berkualitas tinggi dan berupaya menciptakan bangunan dengan kekuatan dan daya tahan tinggi.
4. Keselamatan: Penataan bangunan memperhatikan keselamatan pengguna dan bangunan. Gaya ini mencoba membuat bangunan dengan risiko yang lebih kecil bagi pengguna dengan menggunakan desain yang sederhana dan aman.
5.Efisiensi energi: Penataan bangunan memperhatikan efisiensi energi dan mencoba untuk mengurangi biaya energi bangunan dan melindungi lingkungan dengan menggunakan metode konstruksi modern dan menggunakan sistem efisiensi energi.
6 Penggunaan bahan daur ulang: Gaya bangunan menggunakan bahan daur ulang dan berkelanjutan untuk membantu melindungi lingkungan dan mengurangi limbah konstruksi.
7 Kenyamanan pengguna: Penataan bangunan berfokus pada kenyamanan dan kemudahan pengguna dan berusaha memaksimalkan kenyamanan pengguna dengan menciptakan ruang terbuka dan akses mudah ke berbagai komponen bangunan.
8 Kemampuan beradaptasi: stilisasi bangunan dimungkinkan untuk pengembangan dan perubahan di masa depan dan berfokus pada bangunan dengan kemampuan untuk berubah dan meningkat.
Secara umum, stilisasi bangunan berfokus pada kesederhanaan, efisiensi, kekuatan, keamanan, efisiensi energi, lingkungan, kenyamanan pengguna, dan kemampuan beradaptasi. Mempertimbangkan hal-hal tersebut, gaya ini mencoba menciptakan bangunan berkualitas tinggi dan menggunakan lebih sedikit sumber daya.